HALUANJABAR.COM – Kasus penipuan miliaran dolar yang dilakukan Taipan asal China Guo Wengui terus bergulir dan menyita perhatian publik.
Kabar terbaru, Yanping Wang yang merupakan kepala staf dari Taipan asal China Guo Wengui, dihadapkan pada tuduhan termasuk konspirasi, penipuan kabel, dan penipuan sekuritas.
Uang jaminannya diatur sebesar USD5 juta dolar amerika atau setara dengan Rp76 miliar dengan kurs Rp15.000, tetapi dia diinstruksikan untuk ditahan sampai syarat-syarat tertentu terpenuhi. Dia ditempatkan sebagai tahanan rumah di apartemennya di Manhattan.
Jaksa penuntut meminta agar Guo ditahan karena risiko dia melarikan diri dan bahaya yang ia timbulkan bagi masyarakat.
Baca Juga: Ingin Kembali Bersaing, Virgil van Dijk Desak Liverpool Belanja Pemain Berkualitas
Mereka mengatakan Guo telah merendahkan para kritikus dan akan menghadapi lebih dari 100 tahun penjara jika dinyatakan bersalah atas semua tuduhan.
Jaksa AS menuduh Guo menjanjikan pengembalian yang sangat tinggi kepada orang-orang yang berinvestasi dalam perusahaannya, GTV Media Group Inc., sebuah aliansi pertanian Himalaya yang disebutnya, G'CLUBS, dan Bursa Himalaya.
Sejak September, pemerintah AS telah menyita sekitar USD634 juta dolar Amerika setara dengan Rp9,75 triliun dari 21 rekening bank yang terkait dengan Guo.
Agen federal juga menyita aset termasuk Lamborghini Aventador SVJ Roadster.
Selain apartemennya di Manhattan, Guo memiliki mansion senilai USD26 juta dolar Amerika (Rp400 miliar) di Mahwah, New Jersey, dan tempat tinggal di Connecticut senilai beberapa juta dolar.
Jaksa penuntut mengatakan, Guo dikelilingi oleh penjaga keamanan bersenjata sepanjang waktu dan bepergian di antara rumah-rumahnya dalam konvoi mobil mewah.
Baca Juga: 4 Zodiak Paling Beban, dari Aries hingga Gemini Kerap Bikin Sulit Orang Lain
Komisi Sekuritas dan Bursa juga membawa tuntutan perdata terhadap Guo pada hari Rabu, menuduhnya menipu investor melalui posting online dan media sosial yang tidak jujur, termasuk beberapa yang mengklaim aset kripto bernama ‘H-Coin’ didukung oleh cadangan emas.
SEC mengatakan skema ilegal termasuk mengumpulkan USD452 juta dolar Amerika (Rp6,9 triliun rupiah) melalui penawaran saham yang tidak terdaftar.
Artikel Terkait
Jadi Incaran Banyak Klub, Antonio Conte: Tottenham Hotspur Akan Lakukan Segalanya demi Pertahankan Harry Kane
Jadi Sasaran Kritik Kegagalan , Marco Verratti Pertimbangkan Tinggalkan Paris Saint-Germain
Keren! HIPMI Goes to Pesantren Cetak Santri Entrepreneur, Tularkan Semangat Berwirausaha
Catatan Apik Erik Ten Hag Bersama Manchester United Usai Singkirkan Real Betis di Europa League
Taipan Bisnis China yang Punya Hubungan ke Pemerintahan Trump Ditangkap dengan Tuduhan Penipuan USD1 Miliar