Berencana Kunjungi Moscow, Sinyal Kuat Presiden China Xin Jinping Dukung Vladimir Putin

HALUANJABAR.COM - Presiden China Xi Jinping berencana mengunjungi Rusia dari hari Senin hingga Rabu pekan depan.

Sebagai dukungan nyata bagi Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah meningkatnya ketegangan Timur-Barat akibat perang di Ukraina.

Invasi Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pembicaraan antara Putin dan Xi.

China menolak mengutuk agresi Moskow dan berusaha memposisikan diri sebagai netral dalam konflik, meskipun pada tahun lalu Beijing menyatakan bahwa memiliki persahabatan ‘tanpa batas’ dengan Rusia.

Baca Juga: Update Terbaru Proses Penjualan Manchester United, Qatari dan INEOS Memasuki Negosiasi Tahap Lanjutan

Pertemuan antara kedua pemimpin tersebut diumumkan oleh kedua negara pada hari Jumat.

China mengatakan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati sambil mengutuk sanksi Barat dan menuduh NATO dan Amerika Serikat memprovokasi Rusia untuk tindakan militer.

Pada hari Kamis, 16 Maret 2023, Menteri Luar Negeri China, Qin Gang, memberitahu rekan sejawat Ukraina-nya Dmytro Kuleba.

Beijing khawatir konflik yang berusia satu tahun itu akan keluar dari kendali dan mendesak untuk melakukan pembicaraan mengenai solusi politik dengan Moskow.

"China selalu menjunjung tinggi sikap yang objektif dan adil terhadap masalah Ukraina, telah berkomitmen untuk mempromosikan perdamaian dan mendorong perundingan, dan meminta masyarakat internasional untuk menciptakan kondisi untuk perundingan perdamaian," kata Qin sebagaimana dikutip Haluanjabar.com dari apnews.com pada Jumat, 17 Maret 2023.

Baca Juga: Taipan Bisnis China yang Punya Hubungan ke Pemerintahan Trump Ditangkap dengan Tuduhan Penipuan USD1 Miliar

Kuleba kemudian mencuit di Twitter pribadinya bahwa dirinya dan Qin akan membahas soal integritas wilayah.

"Membahas makna prinsip integritas wilayah," cuit Kuleba sebagaimana kutip Halauanjabar.com dari apnews.com pada Jumat 17 Maret 2023.

Kuleba menambahkan, perdamaian menjadi hal penting untuk dilakukan sebagai langkah mengembalikan perdamaian di Ukraina.