Presiden Rusia Vladimir Putin Jadi Buruan ICC, Joe Biden: Suatu Poin Keputusan Kuat

HALUANJABAR.COM - Presiden AS Joe Biden menyambut baik keputusan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.

Menurut Joe Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin jelas melakukan kejahatan perang. Sehingga surat perintah penangkapan terhadap pemimpin Rusia ini menegaskan suatu poin yang sangat kuat.

AS bukan anggota ICC dan Pentagon telah menolak bekerja sama karena khawatir tentara Amerika dapat dipersekusi. Namun, Joe Biden menyebut langkah yang ditempuh ICC tepat.

"Baiklah, saya rasa itu dibenarkan," kata Biden mengenai surat perintah penangkapan tersebut pada hari Jumat seperti dikutip oleh haluanjabar.com dari laman theguardian.com pada Sabtu, 18 Maret 2023.

Baca Juga: 'The Movie Critic', Karya Terakhir Quentin Tarantino yang Diisukan Mengambil Kisah Pauline Kael

"Pertanyaannya adalah ICC juga tidak diakui secara internasional oleh kami, tapi saya pikir itu menegaskan suatu poin yang sangat kuat," tambah Presiden Amerika Serikat yang berusia di atas 70 tahun.

Keputusan ICC atas tuduhan Putin telah mengawasi penculikan anak-anak Ukraina.

Itu merupakan kali pertama mahkamah tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, juga memuji langkah ICC.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Sebagian Besar Wilayah Cerah, Waspada Potensi Hujan di Beberapa Lokasi

"Keputusan bersejarah, di mana tanggung jawab bersejarah akan dimulai," tulis Zelenskiy di media sosial miliknya.

Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly mengatakan, bahwa penting bagi mereka yang berada di puncak rezim Moskow untuk memberikan rasa tanggung jawab atas kekejaman yang telah terjadi sejak invasi yang dimulai tahun lalu terhadap Ukraina.

“Kami menyambut langkah yang diambil oleh ICC yang independen untuk menuntut tanggung jawab atas mereka yang berada di puncak rezim Rusia, termasuk Vladimir Putin,” kata Cleverly dalam sebuah pernyataan yang diposting di media sosial.

“Kerja harus terus dilakukan untuk menyelidiki kekejaman yang dilakukan,” ucapnya menambahkan.