Jelang Ramadhan, Ridwan Kamil Pastikan Harga Bahan Pokok Terkendali dan Minta Maaf Soal Ini

HALUANJABAR.COM – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan harga kebutuhan pokok di Jawa Barat dalam kondisi terkendali jelang Ramadhan 1444 H.

"Ramadan sudah dekat, dan kita kemarin sudah merapatkan dengan kepala daerah (Bupati/Wali Kota) memastikan harga bahan kebutuhan pokok terjaga dengan baik," katanya sebagaimana dikutip Haluanjabar.comdari situs resmi Pemprov Jabar pada Selasa, 21 Maret 2023.

Kang Emil, sapaan akrabnya meminta pengecekan secara massif suplai produksi pangan dan tata niaga kepada seluruh kepala daerah di Jabar.

"Para kepala daerah sudah sepakat untuk proaktif memastikan suplai produksi dan tata niaga pangan bisa dikerjakan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Baca Juga: Moncer Bersama Stade de Reims, Folarin Balogun Buka Pintu Kembali ke Arsenal

Tak hanya soal harga bahan pokok, Ridwan Kamil juga menyoroti tentang perbaikan infrastruktur khususnya jalan di wilayah Jawa Barat.

Menurutnya, anggaran untuk infrastruktur termasuk di dalamnya jalan akan dinaikkan pada 2024.

 "Salah satunya infrastruktur jalan, tahun ini (anggaran) dinaikkan di Musrenbang dan tahun depan (2024) juga dinaikkan karena selama COVID-19, anggaran infrastruktur banyak bergeser ke bansos (bantuan sosial)," jelasnya.

Perbaikan infrastruktur jalan tersebut menjadi salah satu fokus yang dilakukan Pemprov Jawa Barat di tahun 2023 ini.

Baca Juga: Ramalan Percintaan 5 Zodiak dari Gemini Hingga Libra Hari Ini, Ada yang Mesti Waspada dengan Orang Ketiga!

Ridwan Kamil menyadari bahwa banyak keluhan dari masyarakat mengenai kondisi jalan di sejumlah wilayah di Jawa Barat sehingga perlu ada perbaikan segera.

Dia pun menanggapi keluhan tersebut dengan menjadikan perbaikan jalan sebagai hal yang utama pada RPKD 2023.

"Makanya tahun ini tidak banyak membangun lain-lain, fokus ke jalan. Jadi 2023, Pemdaprov Jabar tahun ini  dan tahun depan fokus ke jalan untuk menjawab permasalahan situasi," kata Ridwan Kamil.

Suami dari Atalia Praratya ini mengakui bahwa pembangunan infrastruktur jalan sempat tersendat selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.