Hadiri Sidang Kongres DPR Amerika Serikat, CEO TikTok: ByteDance Bukan Agen China

- Sabtu, 25 Maret 2023 | 06:08 WIB
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew menghadiri sidang kongres di DPR Amerika Serikat (YouTube/Guardian News)
Tangkapan layar CEO TikTok Shou Zi Chew menghadiri sidang kongres di DPR Amerika Serikat (YouTube/Guardian News)

HALUANJABAR.COM - CEO TikTok Shou Zi Chew untuk kali pertama tampil ke publik.

Shou Zi Chew menghadiri sidang kongres di DPR Amerika Serikat pada Kamis, 23 Maret 2023 waktu setempat. Pembahasan utama mengenai larangan pengoperasian TikTok di AS.

Dalam kesempatan itu, Shou Zi Chew menegaskan TikTok tidak ada hubungan dengan China. Ia pun memastikan perusahaannya mendukung perlindungan terhadap pengguna usia muda.

"Izinkan saya menyatakan ini dengan tegas. ByteDance bukan agen China atau negara lain mana pun," kata Chew seperti haluanjabar.com kutip dari The Guardian, Jumat, 24 Maret 2023.

Baca Juga: Diminati Arsenal dan Barcelona, Martin Zubimendi Setia dengan Real Sociedad

Ini merupakan pertama kalinya seorang CEO TikTok muncul di hadapan anggota parlemen Amerika.

Sidang tersebut menjadi penampilan publik yang langka bagi Chew. Selama ini sosoknya tidak terlalu terkenal di mata publik Amerika atau dunia.

Para legislator mempertanyakan hubungan Chew dengan para eksekutif ByteDance, selaku perusahaan induk TikTok. Menurut anggota parlemen memiliki hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok.

Mereka juga mempertanyakan solusi yang diusulkan untuk masalah keamanan data Amerika.

Baca Juga: Kontrak di Barcelona Mendekati Akhir, Sergio Busquets Tentukan Masa Depan Sejalan dengan Lionel Messi

Apakah solusi itu akan memberikan perlindungan memadai terhadap hukum China yang mengharuskan perusahaan membuat data pengguna dapat diakses oleh pemerintah.

Sidang kongres juga membahas dampak TikTok terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan pengguna anak-anak dan remaja di Amerika.

Seorang anggota kongres Partai Republik berbagi kisah Chase Nasca. Anak laki-laki berusia 16 tahun ini mengakhiri hidup dengan cara melangkah ke depan kereta api.

Kejadian itu terjadi setahun yang lalu. Orang tua Nasca, yang telah menggugat ByteDance, mengklaim putra mereka menjadi "sasaran" dari konten berbahaya yang tidak diinginkan.

Halaman:

Editor: Alvin Tamba

Sumber: The Guardian

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X