HALUANJABAR.COM - Banyak yang menilai ekonomi syariah merupakan sistem perekonomian yang kuat diterpa berbagai macam badai krisis.
Salah satu cara untuk mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia adalah dengan memanfaatkan Pondok Pesantren dengan menginovasi berbagai macam program pengembangan ekonomi pesantren.
Salah satu organisasi Islam yang banyak membangun pesantren di Indonesia ialah Nahdlatul Ulama (NU).
Organisasi yang didirikan pada tahun 1926 oleh KH.Hasyim Asy'ari ini telah merangkul Bank Indonesia (BI) untuk bersinergi membangun kekuatan kapasitas ekonomi syariah melalui Pesantren.
Baca Juga: Jelang Lawan Bournemouth, Frank Lampard Minta Pemain Chelsea Lebih Menghormati Dukungan Penggemar
Dilansir dari website Nahdlatul Ulama nu.or.id, organisasi islam tersebut telah melahirkan kesepakatan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) sebanyak tiga kali dengan peserta 100 pondok pesantren.
FGD itu nantinya akan terdiri dari tiga poin yang akan mengangkat berbagai sektor industri seperti Pertanian dan Perkebunan, Perikanan dan Peternakan serta Digitalisasi Keuangan hingga Sertifikasi Halal.
"Program-program yang disepakati antara kedua belah pihak diharapkan dapat menciptakan iklim yang kondusif dari hulu hingga hilir bagi perekonomian pondok pesantren," kata Choirul, sebagai Ketua Pengarah Kelompok Kerja (Pokja) Penguatan Ekonomi Pesantren PBNU-BI dalam keterangannya pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Di kesempatan penandatanganan bersama NU itu Bank Indonesia dihadiri oleh Wakil Kepala Departemen Ekonomi Syariah BI Diana Yusmanita dan salah seorang Anggota Pokja Penguatan Ekonomi Pesantren, Basnang Said.
Penandatanganan kesepakatan antara BI dan NU ini sebelumnya juga pernah terjadi.
Saat itu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Gubernur BI Perry Warjiyo menandatangani nota kesepahaman dapat mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan industri halal, khususnya UMKM halal di sektor makanan/minuman dan fashion.
Nota kesepahaman juga melakukan perluasan akseptansi instrumen pembayaran nontunai terkait digitalisasi sistem pembayaran.
Digitalisasi tersebut melibatkan seluruh keluarga besar Warga NU hingga penyelenggaraan kegiatan edukasi dan riset terkait ekonomi syariah.
Artikel Terkait
Viral Kepala Daerahnya Arogan dan Ditangkap KPK, Ternyata Begini Potensi Ekonomi Ekspor Kepulauan Meranti
Wapres: Sektor Ekonomi Syariah Indonesia Akan terus Maju dan Terbukti Lebih Tahan Terpaan Badai
May Day 2023: Pekerja di Seluruh Dunia Bersatu Tuntut Hak Mereka di Tengah Krisis Ekonomi, Begini Isinya
Catat! Timnas Indonesia Jumpa Argentina pada FIFA Matchday 19 Juni 2023
Bicara Penembakan Kantor Pusat MUI Hingga Al Zaytun, Begini Kata Anggota Lembaga Dakwah Khusus MUI